Menjadi seorang TKW Hongkong, Taiwan, Arab dan dimanapun mereka bekerja sesungguhnya tetap wajib diberikan pendidikan yang berupa bimbingan mental terlebih dahulu dari pihak PJTKI yang mana hal ini sangat berguna ketika sesampainya di Negara tujuan nanti mereka dapat menguasai situasi dan kondisi dengan lebih cerdas.
Namun pada kenyataanya banyak para TKW yang hanya dibekali pemahaman bahasa dan apa yang harus dikerjakan saja selebihnya hanya diberikan beberapa arahan ketika ingin membuat aduan ataupun ketika mengalami masalah maka harus menghubungi kemana sesuai dengan masing masing agent yang di tunjuk oleh PJTKI.
Perlu diketahui bahwasannya ketika sudah berada di Negara tujuan, tidak sedikit dari para TKW yang mengalami persoalan diluar dari yang telah diperkirakan sebelumnya seperti kekerasan, diskriminasi, bahkan tindakan pelecehan dari sang majikan.
Masih lebih baik jika seorang TKW diperbolehkan memiliki ponsel, namun ketika mendapati majikan yang melarang TKW menggunakan ponsel kemudian mereka mendapat perlakuan yang tidak adil maka disinilah mental dari seorang TKW sendiri yang harus di andalkan. Sementara pendidikan mental inilah yang selama ini tidak pernah di utamakan oleh kebanyakan perusahaan tenaga kerja dengan alasan yang kurang jelas.
Penampungan TKW Hongkong Yang Kurang Meyakinkan
Melihat beberapa kantor PJTKI yang pernah kami sambangi, ternyata masih banyak perusahaan yang penuh dengan praktik tipu daya serta tindakan kurang baik terhadap para calon TKW yang akan diberangkatkan.
Hal ini dapat kami ketahui dari beberapa peraturan yang diterapkan disana yang notabene bukan sebuah metode pendidikan yang baik bahkan cenderung mengarah pada tindakan diskriminasi.
Sebagai contoh kecil kami ambil dari salah satu tempat penampungan yang sekaligus sebuah kantor PJTKI yang khusus memberangkatkan TKW ke Negara Hongkong. Dimana kami mendengarkan keluh kesah dari beberapa TKW yang menyatakan bahwa di tempat tersebut dilarang untuk memakai ponsel.
Kalaupun disikapi secara logika, apa salahnya seorang calon TKW membawa ponsel yang tentunya hal itu akan sangat bermanfaat ketika hendak menghubungi keluarga apabila ada sesuatu yang sangat penting untuk di komunikasikan.
Kemudian, apa juga manfaat dari peraturan dilarangnya penggunaan ponsel tersebut yang sebenarnya justru membuat mental para TKW seperti dibodohkan. Bagaimana tidak, yang semestinya ponsel sebagai sarana komunikasi yang paling membantu baik selama di penampungan maupun nanti ketika sudah sampai dinegara tujuan, kenapa justru harus di larang.
Dari penyelidikan yang kami dapati, kantor PJTKI yang melarang calon TKW hongkong tersebut dilarang membawa ponsel karena memang ada sesuatu yang secara sengaja ingin di tutup tutupi oleh pihak majanemen. Dalam arti, supaya segala informasi yang terjadi di dalam kantor tersebut tidak cepat tersebar ataupun ada rahasia yang bocor keluar.
Dugaan ini semakin menguat ketika banyak calon TKW yang dengan jelas diberikan arahan dari beberapa staf bahwa apabila ada tamu yang hendak bertemu pimpinan perusahaan, meraka dimohon agar mengatakan kepada setiap tamu bahwasannya pimpinan sedang tidak ada di tempat atau keluar kota.
Hal ini terungkap ketika salah seorang calon TKW Hongkong mendapati pimpinan sedang ada di tempat, namun dengan segala kebohongannya ada seorang staf yang menyampaikan kepada seorang tamu yang datang ingin bertemu, bahwa pimpinan sedang tidak ada. Jangan lupa membaca tentang gaji tkw di hongkong.
Tanda Tanda PJTKI Tidak Jujur (Penipu)
Menyikapi permasalahan di atas, dari peraturan dilarangnya seorang calon TKW hongkong untuk tidak memakai ponsel serta sikap stafnya yang terkesan menyembunyikan keberadaan pimpinannya, sudah tampak bahwa ini merupakan tanda tanda sebuah kantor PJTKI yang mencurigakan.
Tidak berselang lama dugaanpun menjadi sebuah fakta, bahwa didalam manajemen kantor tersebut memang sedang mengalami masalah intern. Yang mana ada kemungkinan bahwa pimpinan telah membawa dana dari calon TKI, akan tetapi proses yang sudah berjalan 2 tahun ini tidak kunjung juga ada informasi keberangkatan yang pasti.
Sedangkan calon TKI yang hendak melakukan mediasi dengan pimpinan tersebut selalu saja di tutup tutupi oleh staf dengan perkataan yang tidak jujur, bahkan lebih bobroknya lagi mereka juga mengajarkan ketidak jujuran itu kepada para calon TKW lainnya.
Semoga saja semua ini akan menjadi pelajaran berharga untuk siapapun yang semestinya hidup ini harus berjalan dengan mental yang baik serta kepribadian yang bukan dipoles oleh perbuatan kurang terpuji dan tercela.