Permasalahan rumah tangga yang sangat beragam merupakan sebuah ujian yang sudah menjadi kodratnya manusia dalam mengarungi kehidupan di dunia ini dengan tingkat yang berbeda beda antara satu dengan yang lainnya.
Untuk beberapa kasus perceraian yang terjadi khususnya mereka pasangan yang masih belum memiliki sang buah hati mungkin saja tidak akan terlalu merugikan atau berdampak pada orang lain kecuali diri mereka sendiri.
Lain halnya ketika sebuah rumah tangga yang sudah dikaruniai keturunan sebagai penerus generasi mereka, jika suatu ketika terjadi persoalan yang dapat berakhir denganperceraian tentu saja akan memberikan pengaruh yang kurang baik terhadap sang anak.
Maka akan ada baiknya jika sudah memiliki buah hati, sebagai pasangan suami dan istri harus lebih mampu mengendalikan diri agar tidak mudah membuat keputusan yang hanya berdasarkan ego masing masing.
Tidak dapat dipungkiri bahwa masalah itu pasti akan selalu ada, namun hanya perlu belajar cara menyikapi semua persoalan denga cara cara yang bijak dan lebih matang.
Misalkan dengan kasus perselingkuhan, sesakit apapun hati dan perasaan jika masih ada kata memaafkan dan memandang sang buah hati sebagai sebuah ikatan yang akan selalu menyatukan, maka tidak ada yang tidak mungkin untuk mencoba memperbaiki lagi.
Apalagi untuk masalah ekonomi keluarga, betapa naifnya mereka yang bercerai dan selalu bertengkar hanya karena masalah kesulitan ekonomi. Memang hidup ini perlu biaya, namun jangan dijadikan alasan bahwa karena seorang suami yang tidak memiliki pekerjaan tetap, kemudian menjadi alasan untuk menuntut cerai.
Demikian pula seorang istri harusnya juga bisa mengukur kemampuan suami, andaikan saja penghasilan suami sebulan sekian, maka sang istri tentu harus mampu membuat sebuah manajemen yang sekiranya dapat mengantisipasi ketika ada kalanya pendapatan bulan depan tidak sesuai harapan.
Kesimpulannya, cara mempertahankan keutuhan rumah tangga itu mudah meski sesulit apapaun persoalan yang dihadapi asalkan semuanya tetap saling mempercayai dan saling mendukung satu sama lain untuk terus bertahan.